Dari ayat - ayat ini dapat digali beberapa hal sebagai berikut: 1. Allah ta'ala adalah Dzat yang berhak bagi segala macam pujian atas nikmat-Nya yang banyak yang tidak terhitung dan tidak terhingga. 2. Penetapan ketuhanan Allah, karena pujian itu semuanya bagi Allah sehingga tidak ada sekutu baginya. "Allah Ada Tanpa Tempat". Berikut ini adalah pernyataan para sahabat Rasulullah dan para ulama dari empat madzhab, serta ulama lainya dari kalangan Ahlussunnah dalam penjelasan kesucian Allah dari menyerupai makhluk-Nya dan penjelasan bahwa Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah. Allah juga tidak berubah dari wujud yang semula, yakni tetap ada tanpa tempat dan arah, karena berubah adalah ciri dari sesuatu yang baru (makhluk) Sekarang apabila akal dapat menerima bahwa Allah ada sebelum terciptanya tempat dan arah, maka tentu saja akal dapat menerimaa wujud-Nya Allah tanpa tempat dan arah setelah terciptanya tempat dan arah Dalil atas ini adalah bahwa Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat. Setelah menciptakan tempat Allah tetap pada sifat-Nya yang Azali sebelum menciptakan tempat, Allah ada tanpa tempat. Tidak boleh pada hak Allah adanya perubahan, baik pada Dzat-Nya maupun pada sifat-sifat-Nya. Al Imam Abu Hanifah dalam kitabnya al Fiqh al Absath berkata: "Allah ta'ala ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan) dan belum ada tempat, Dia ada sebelum menciptakan makhluk, Dia ada dan belum ada tempat, makhluk dan sesuatu dan Dia pencipta segala sesuatu". gs0B.

dalil allah ada tanpa tempat