KomunikasiVertikal 2013 Direktorat Pembinaaan SMK 29 KORESPONDENSI 1 Keterangan: 1. Komunikasi horizontal adalah hubungan antara sesama karyawan atau hubungan antara sesama pimpinan sederajat. 2. Komunikasi Vertikal adalah hubungan antara pimpinan dengan bawahan b.
Selainkomunikasi, hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan sangatlah penting karena dapat membuat mereka merasa sangat dihargai dan dihormati sebagai pekerja sehingga dapat memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik dan tekun.
Hubungankomunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, dan antara bawahan dengan bawahan dalam suatu organisasi sangat berpengaruh besar dalam menjembatani terciptanya peningkatan produktivitas kerja karyawan di dalam organisasi tersebut.Didalam sebuah
berhubungandengan Hubungan Masyarakat. 1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dalam Ilmu Komunikasi khususnya Hubungan Masyarakat sebagai bahan perbandingan antara teori dan penerapan yang di lakukan pada perusahaan. 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan pemikiran
Bentukkomunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan oleh pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik. Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk :- Melaksanaan kebijakan, prosedur kerja, peraturan, dan instruksi;
2P9lj. Memahami 5 gaya komunikasi kepemimpinan yang lazim digunakan kinerja karyawan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah dari gaya komunikasi pemimpin pada organisasi atau perusahaan, dan intensitas komunikasi antara pimpinan dengan bawahan. Kepemimpinan adalah kegiatan yang mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku orang lain, agar melakukan kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai seorang pemimpin. Konsep hubungan atasan dengan bawahan bersandar kuat pada perbedaan dalam otoritas, yang diterjemahkan menjadi perbedaan dalam status, hak, dan pengawasan. Kualitas komunikasi antara bawahan dengan atasan merupakan fungsi dari hubungan antar personal yang dibangun di antara mereka dan bagaimana hubungan ini memenuhi bawahan. Dalam hal komunikasi kepemimpinan sendiri terdapat banyak jenis atau gaya yang dapat diterapkan. Biasanya gaya komunikasi kepemimpinan dipengaruhi oleh kepribadian personal dari pemimpin dan gaya kepemimpinannya dalam menjalankan suatu organisasi atau perusahaan. Gaya kepemimpinan ini biasanya didasarkan oleh beberapa pola dasar yakni mementingkan hubungan kerja sama, mementingkan pelaksanaan pekerjaan dan mementingkan hasil dari pekerjaan. Untuk mengetahui berbagai jenis komunikasi kepemimpinan, Berikut adalah contoh gaya komunikasi kepemimpinan yang lazim digunakan 1. Gaya Controlling Gaya komunikasi kepemimpinan model ini mementingkan kendali atas organisasi atau perusahaan. Pemimpin dengan gaya komunikasi controlling akan membatasi dan cenderung mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan bawahannya. Komunikasi yang terjalin dalam gaya komunikasi ini adalah komunikasi satu arah yang berasal dari atasan ke bawahan. Komunikasi satu arah ini dilakukan pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya untuk melakukan tugas sesuai dengan perintahnya. 2. Gaya Equalitarian Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini mengedepankan aspek kesamaan dalam komunikasi. Komunikasi kepemimpinan jenis ini melakukan penyebaran informasi atau ide dengan arus dua arah, baik dari atasan ke bawahan maupun sebaliknya. Komunikasi kepemimpinan jenis ini dilakukan secara terbuka yang berarti setiap anggota organisasi atau perusahaan berhak mengemukakan pendapat. Pemimpin akan memberikan ruang bagi bawahannya untuk memberikan pendapat perhadap pengambilan keputusan organisasi atau perusahaan. Komunikasi berjalan santai dan tanpa intimidasi. Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan yang baik sehingga timbul keterbukaan antara atasan dan bawahan maupun antar bawahan. Pemimpin mampu membangun komunikasi baik formal maupun non formal dengan anggota dari organisasi atau yang nantinya membuka kesempatan bagi tiap anggota untuk bertukar informasi dan gagasan. 3. Gaya Struktural Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memberikan informasi yang bertujuan untuk pemantapan perintah penugasan, jadwal penugasan dan struktur organisasi atau perusahaan. Pada gaya komunikasi ini, pemimpin mencoba mempengaruhi bawahan dengan cara memberikan informasi terkait tujuan, penjadwalan kerja, aturan kerja, prosedur kerja dalam organisasi atau perusahaan. Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini akan berjalan efektif dan bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan bila dijalankan dengan benar. Ahli komunikasi bernama Stogdill dan Coons menjelaskan bahwa struktur inisiator bisa menjadi gaya kepemimpinan yang efektif. Inisiator struktur ini adalah mereka yang mampu membuat perencanaan informasi atau pesan verbal yang bisa memantapkan tujuan organisasi, struktur organisasi, deskripsi penugasan kerja dan pertanyaan pertanyaan lain yang bersifat struktural. 4. Gaya Dinamis Komunikasi kepemimpinan gaya dinamis ini artinya pelaku komunikasi akan bersikap lebih agresif dalam menyampaikan dan menangkap pesan. Dalam gaya ini, baik pemimpin dan bawahan sadar betul bahwa lingkungan organisasi atau perusahaan mereka dinamis sehingga berfokus pada tindakan. Gaya komunikasi kepemimipinan jenis ini bertujuan untuk merangsang pegawai untuk bekerja lebih cepat dengan hasil yang lebih baik. Dalam suasana kerja yang dinamis, gaya komunikasi kepemimpinan ini cocok untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kritis. Gaya komunikasi kepemimpinan ini dapat berjalan baik bila pemimpin dan karyawan memiliki cukup kemampuan dalam bekerja dan menyelesaikan masalah kritis di lingkungan yang dinamis. 5. Gaya Relinqushing Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memiliki sifat bersedia dalam menerima saran atau ide dari orang lain. Pemimpin bersedia menurunkan keinginannya dalam memberi perintah dan mengatur karyawannya. Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini bisa efektif jika pemimpin bekerja dalam organisasi atau perusahaan yang berisi orang-orang yang sudah berpengalaman, berpengetahuan luas dan mampu bertanggung jawab atas setiap pekerjaannya. Recent Posts Skema Sertifikasi Klaster Pendampingan Kewirausahaan BNSP Pelatihan dan Sertifikasi Skema Klaster Pendampingan Kewirausahaan BNSP Untuk melindungi berbagai profesi personal di Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, Pemerintah membentuk BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan selanjutnya BNSP memberikan lisensi kepada LSP Lembaga Sertifikasi Profesi sesuai bidangnya. Pelatihan SDM yang secara resmi merupakan jejaring LSP Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah berlisensi oleh BNSP […] Read More Skema Sertifikasi Klaster Pelaksanaan Kewirausahaan BNSP Pelatihan dan Sertifikasi Skema Klaster Pelaksanaan Kewirausahaan BNSP Untuk melindungi berbagai profesi personal di Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, Pemerintah membentuk BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan selanjutnya BNSP memberikan lisensi kepada LSP Lembaga Sertifikasi Profesi sesuai bidangnya. Pelatihan SDM yang secara resmi merupakan jejaring LSP Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah berlisensi oleh BNSP […] Read More Sertifikasi BNSP Tenaga Pemasar Area Kerja Manajerial Layanan Pelatihan dan Sertifikasi Skema Okupasi Tenaga Pemasar Manajerial Layanan BNSP Untuk melindungi berbagai profesi personal di Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, Pemerintah membentuk BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan selanjutnya BNSP memberikan lisensi kepada LSP Lembaga Sertifikasi Profesi sesuai bidangnya. Pelatihan SDM yang secara resmi merupakan jejaring LSP Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah berlisensi […] Read More
Jakarta, NU Online Hubungan komunikasi dalam pekerjaan antara atasan dan bawahan tidak dapat dihindarkan. Penggunaan komunikasi yang baik akan menjadikan hubungan yang baik pula. Untuk itu, NU Online telah menghimpun cara membangun komunikasi yang baik antara atasan bos dengan bawahan staf. Pada artikel yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Medan Area menyebutkan cara pertama yaitu mengembangkan keterampilan mendengarkan yang baik. Ini terutama ketika berkomunikasi dengan bawahan atau rekan kerja. “Anda harus dapat mendengarkan apa yang mereka katakan dan membuat mereka memahami hal-hal yang ingin Anda sampaikan. Tentu saja, Anda juga harus dapat memahami apa yang mereka coba katakan, sehingga Anda dapat membuat mereka mengerti dengan cara yang lebih baik,” tulis artikel itu. Kedua, perjelas semuanya. Hal ini perlu dilakukan jika ingin berkomunikasi dengan staf, sehingga jangan pernah meninggalkan hal-hal yang tidak jelas. Jadilah spesifik tentang hal-hal yang ingin disampaikan. “Jika Anda tidak tahu persis apa yang mereka maksud dengan memanggil seorang karyawan, misalnya, cukup beri tahu mereka arti sebenarnya dari kata-kata itu. Mereka akan tahu apa yang anda ingin mereka ketahui karena mereka memahami arti kata-kata yang anda gunakan,” jelasnya. Ketiga, hindari percakapan yang sulit dipahami. Saat berkomunikasi dengan staf, pastikan sudah menjelaskan dengan baik dan terbuka. Misalnya, ketika Anda memberikan instruksi kepada karyawan, selalu gunakan istilah yang pasti, daripada menggunakan kata-kata seperti selalu’ atau tidak pernah’. “Orang yang tidak memahami sesuatu dengan baik cenderung sulit memahaminya. Jadi, penting bagi Anda untuk menjaga komunikasi antara atasan dan staf tetap sederhana,” tulis artikel tersebut. Keempat, hendaknya mengetahui bagaimana mengajukan pertanyaan. Saat berbicara dengan karyawan pastikan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat kepada mereka. “Anda tidak perlu melontarkan banyak pertanyaan kepada mereka, yang paling penting adalah mengajukan pertanyaan yang akan membantu mereka memahami arahan yang anda coba berikan kepada mereka,” terangnya. Portal resmi Kementerian Keuangan juga menyebutkan bahwa seorang pemimpin harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya dan memahami cara mengambil kebijakan-kebijakan terhadap bawahannya. “Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Kedua hal tersebut merupakan modal utama kemajuan organisasi yang dipimpinnya,” tulisnya. Kontributor Afina Izzati Editor Musthofa Asrori
Abstrac Human relation juga diartikan menjadi hubungan antar manusia. Tetapi, sifat hubungan sesama manusia disini tidak hanya berkomunikasi biasa seperti menyampaikan pesan dari orang lain ke orang lain. Dalam sebuah organisasi, komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan atau mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. Suatu organisasi akan dikatakan berjalan lancar jika memiliki komunikasi yang baik, sebaliknya suatu organisasi tidak akan berjalan lancar jika tidak memiliki komunikasi yang baik. Hal ini memiliki arti bahwa komunikasi memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi. Informasi akan memiliki kesan yang sangat penting untuk sebuah komunikasi yang efektif. Jika komunikasi tidak ada koordinasi dan tanpa koordinasi akan terjadi tumpang tindih pekerjaan, kesimpangsiuran informasi, dan kesalahpahaman dalam memaknai dan melaksanakan tugas-tugas keorganisasian. Oleh karena itu seorang pemimpin organisasi harus mempunyai kecerdasan dan kemampuan dalam berkomunikasi yang lebih baik dibandingkan dengan anggotanya. Human relation juga sangat berperan penting di dalam sebuah organisasi. Karena dengan human relation pada komunikasi organisasi maka menjadi cara untuk membangun suasana yang lebih dekat dengan individu yang lain atau kelompok untuk mencapai sebuah tujuan organisasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free HUMAN RELATION DALAM KOMUNIKASI ORGANISASIDwi Dian Puspitawati Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, ProgramStudi Manajemen Haji dan Umrah, Jl. Prof. Dr. Hamka Km 2 Kampus 3 Universitas IslamNegeri Walisongo Semarang, Indonesia, Jawa Tengah, IndonesiaAbstracHuman relation juga diartikan menjadi hubungan antar manusia. Tetapi, sifat hubungansesama manusia disini tidak hanya berkomunikasi biasa seperti menyampaikan pesan dariorang lain ke orang lain. Dalam sebuah organisasi, komunikasi memiliki peran yang sangatpenting dalam menjalankan atau mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. Suatuorganisasi akan dikatakan berjalan lancar jika memiliki komunikasi yang baik, sebaliknyasuatu organisasi tidak akan berjalan lancar jika tidak memiliki komunikasi yang baik. Hal inimemiliki arti bahwa komunikasi memiliki peran penting di dalam sebuah akan memiliki kesan yang sangat penting untuk sebuah komunikasi yang komunikasi tidak ada koordinasi dan tanpa koordinasi akan terjadi tumpang tindihpekerjaan, kesimpangsiuran informasi, dan kesalahpahaman dalam memaknai danmelaksanakan tugas-tugas keorganisasian. Oleh karena itu seorang pemimpin organisasiharus mempunyai kecerdasan dan kemampuan dalam berkomunikasi yang lebih baikdibandingkan dengan anggotanya. Human relation juga sangat berperan penting di dalamsebuah organisasi. Karena dengan human relation pada komunikasi organisasi maka menjadicara untuk membangun suasana yang lebih dekat dengan individu yang lain atau kelompokuntuk mencapai sebuah tujuan kunci Human, relation, komunikasi, organisasi, vertikal, formal, horizontal PENDAHULUANHuman Relation merupakan interaksi yang terjadi antara orang satu dengan orang lain atausekelompok orang baik di dalam organisasi maupun di masyarakat yang berlangsung secaramanusiawi. Human relation dalam organisasi merupakan sebuah sistem yang melibatkanbeberapa orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Untuk mencapaitujuan tersebut secara maksimal harus ada dukungan tata kerja dan interaksi secaraharmonis dan manusiawi sebagai suatu kesatuan dari elemen-elemen yang adalah makhluk sosial artinya bahwa setiap manusia saling membutuhkan manusialain. Dengan kata lain bahwa manusia tidak akan bisa hidup tanda ada bantuan dari oranglain. Manusia dikatakan makhluk sosial karena setiap manusia memiliki karakter, sifat, latarbelakang yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan manusia yang tanpa ada bantuan dari orang lain maka tidak dapat bersosialisasi. Selain itu kitasebagai manusia tentunya akan berinteraksi dengan orang lain sehingga kita dapatberkomunikasi, dapat bertukar informasi dengan orang lain, menyampaikan pendapatnyadengan bebas kepada orang lain. Dalam kehidupan masyarakat, manusia akan mengikuti sebuah organisasi. Namun tidaksemua manusia akan mengikuti organisasi yang tentunya memiliki alasan-alasan bisa karena kurang menyukai kegiatan organisasi, atau lainnya. Karena padadasarnya manusia memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda dan tidak bisa manusia mengikuti sebuah organisasi maka komunikasi menjadi hal yang sangatpenting di dalam organisasi. Tanpa adanya komunikasi di dalam organisasi maka segala haltidak akan berjalan dengan baik. Organisasi adalah sebuah kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuantertentu. Organisasi memiliki struktur formal maupun informal. Dalam berorganisasi tentunyamemiliki tujuan yang sama, struktur, dan proses untuk membentuk kegiatan dan yangmelaksanakan mempunyai peran yang berbeda-beda antara satu orang ke orang lain. Dalamkomunikasi unsur terpentingnya yaitu adanya komunikasi dua arah two way communicationdengan melalui kesamaan saat mendengarkan pesan yang disampaikan dan kepekaan dalammengintrepretasikan setiap kegagalan dalam berkomunikasi, mengevaluasi sertamempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa berubah sifat, pendekatan dalamsetiap kebijakasnaan yang dilakukan. Menurut Londa, Komunikasi adalah prosespenyampaian pesan, informasi, gagasan, dari seseorang kepada orang lain dan mendapatkan feedback atau umpan balik. Sehingga komunikasi organisasi merupakan proses penyampaianpesan, informasi, gagasan yang ada di organisasi dan proses penerimaan pesan di dalamkelompok suatu RELATIONHuman Relation merupakan interaksi yang terjadi antara orang satu dengan orang lain atausekelompok orang baik di dalam organisasi maupun di masyarakat yang berlangsung secaramanusiawi Zuchairini, 2008 . Menurut Effendy, 1993 human relation bukan human dalamarti wujud manusia tetapi makna di dalam proses rohaniah yang tertuju kepada kebahagiaanberdasarkan watak, sifat, perangai, kepribadian, yang terdapat pada diri manusia. Humanrelation juga di definisikan Human relationis the study of group behavior for the purpose ofimproving interpersonal relationships, as among employees. Hal ini human relationmengamati tingkah laku kelompok dengan tujuan meningkatkan hubungan antarpribadi diantara pelaku organisasi Rizki, 2015. Artinya bahwa perilaku individu di dalam hubunganantarpribadi saling berkaitan dengan perilaku organisasi kelompok. Human relation jugadiartikan menjadi hubungan antar manusia. Tetapi, sifat hubungan sesama manusia disinitidak hanya berkomunikasi biasa seperti menyampaikan pesan dari orang lain ke orang hubungan yang dimaskud dalam hal ini yaitu hubungan antara orang-orang yangberkomunikasi dimana mengandung unsur kejiwaaan yang mendalam. Hubungan manusiawidiucapkan sebagai suatu komunikasi karena sifatnya yang orientasi pada perilaku actionoriented, dimana hal ini mengandung kegiatan untuk mengubah sikap, pendapat, atauperilaku seseorang Fitria, 2018. Sehingga disimpulkan bahwa human relation dalamkomunikasi organisasi yaitu salah satu cara untuk membangun suasana yang lebih dekatdengan individu yang lain atau kelompok untuk mencapai sebuah tujuan organisasi. KOMUNIKASI ORGANISASIKomunikasi merupakan kegiatan dalam menyampaikan berita, informasi, yang memiliki artidari satu orang atau pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapatkan salingpengertian Wursanto, 2001. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan, informasi,gagasan, dari seseorang kepada orang lain dan mendapatkan feedback atau umpan balikLonda, 2013. Menurut Shimp & DeLozier, 1986 bahwa komunikasi merupakan prosesdalam menciptakan kesamaan pemikiran antara yang memberikan tanda dengan yangmenerima tanda. Singkatnya pada pengertian tersebut yaitu suatu proses berkomunikasi yang memiliki tujuan dengan terciptanya suatu persamaan pemikiran atau pendapat dalam interaksiyang terjadi. Organisasi merupakan suatu stystem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan salingmenukar informasi diantara anggotanya. Dilihat dari gejalanya yaitu menciptakan danmenukar informasi akan terus menerus berjalan dan tidak ada berhentinya, maka disebutsebagai suatu proses Yuliana, 2012. Organisasi memiliki pengertian yaitu sebagai suatu unitsosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yangberfungsi atas dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atauserangkaian tujuan bersama Furqon, 2005. Dalam berorganisasi tentunya memiliki tujuanyang sama, struktur, dan proses untuk membentuk kegiatan dan yang melaksanakanmempunyai peran yang berbeda-beda antara satu orang ke orang organisasi merupakan proses penyampaian pesan, informasi, gagasan yang adadi organisasi dan proses penerimaan pesan di dalam kelompok suatu organisasi. MenurutGoldhaber dikutip dari Sugiarto et al., 2018 komunikasi organisasi merupakan“Communication is essential to an organization. Information is vital to effectivecommunication. Persons who control information control power.” Hal ini memiliki artibahwa komunikasi memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi. Informasi akanmemiliki kesan yang sangat penting untuk sebuah komunikasi yang efektif. Orang yangmengontrol informasi akan mengontrol kekuasaan. Komunikasi organisasi memiliki tujuanyaitu untuk membentuk saling pengertian antara anggota organisasi Dani, 2016. Suatuorganisasi akan dikatakan berjalan lancar jika memiliki komunikasi yang baik, sebaliknyasuatu organisasi tidak akan berjalan lancar jika tidak memiliki komunikasi yang FORMAL DAN INFORMALKomunikasi formal, menurut Mulyana 2005 dikutip dari Sulaiman, 2013 merupakankomunikasi yang berdasarkan struktur organisasinya seperti komunikasi keatas dankomunikasi kebawah dan komunikasi horizontal. Komunikasi formal menurut Baker andGaut 2002 dikutip dari Saleh et al., 2018 yaitu struktur komunikasi formal ini berfungsimelalui peraturan, undang-undang, prosedur dan dicirikan oleh saluran komunikasi yanglebih formal. Komunikasi juga bertindak sebagai medium pengaliran maklumat, data,pendapat, idea dan pandangan ahli-ahlinya. Contoh komunikasi formal yaitu komunikasi dilingkungan akademik, atau disebut dengan komunikasi dinas, komunikasi resmi, atau komunikasi akademik baik menggunkana bahasa lisan atau bahasa tulis Sudarwati &Prasaja, 2015. Komunikasi informal merupakan bentuk komunikasi yang memiliki efek ganda, bisamembantu dan juga bisa tidak membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang diingkanbersama Azizah & Fauzany, 2021. Pesan dalam komunikasi informal tidak adahubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan sehingga alur komunikasinya tidak ditentukandalam struktur organisasi dan dalam pembagian tugas dan dapat terjadi dimana saja, kapansaja, dan siapa saja. KOMUNIKASI VERTIKAL DAN HORIZONTALKomunikasi vertikal merupakan komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas ataukomunikasi dari pimpinan organisasi ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan organisasisecara timbal balik Sembiring, 2005 . Komunikasi vertikal ini biasanya digunakan dalamtipe komunikasi kehidupan beroganisasi untuk mencapai tujuan pada organisasi tersebut. Komunikasi dari atas ke bawah adalah saluran komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawahmelalui tingkatan organisasi Murniarti, 2019. Komunikasi ini merupakan komunikasi daripimpinan ke bawahan atau karyawan. Bentuk komunikasi dari komunikasi ini berupaprosedur, organisasi, instruksi bagaimana melakukan tugasm umpan balik terhadap bawahan,,tujuan organisasi dan lain-lainnya Murniarti, 2019. Kelemahan komunikasi dari atas kebawah yaitu ketidakakuratan atau tidak tepatnya suatu informasi karena informasi harusmelewati berbagai tingakatan. Artinya pesan yang disampaikan dengan suatu bahasa yangtepat untuk suatu tingkat, tetapi tidak tepat, untuk tingkat paling bawah yang menjadi sasarandari informasi tersebut. Fungsi komunikasi dari atas kebawahan meliputi pengarahan,perintah, indoktrinasi, memberikan inspirasi dan evaluasi Widiarto, 2018. Komunikasi dari bawah ke atas adalah informasi mengalir dari jabatan berotoritas yang lebihtinggi atau pimpinan kepada jabatan yang berotoritas lebih rendah Susanto, 2013.Komunikasi ini bertujuan untuk merubah sikap, membentuk suatu pendapat, mengurangiketakutan, dan kecurigaan yang timbul dikarenakan salah informasi, dan mempersiapkananggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Komunikasi dari bawah keatas untuk menyadarkan pimpinan bagaimana perasaan bawahan atau karyawan ataspekerjaan mereka, teman kerja, dan organisasi secara umum Napitupulu, 2019. Komunikasi horizontal Swandhana, 2017 merupakan aliran komunikasi yang menunjukkanpertukaran infomasi ke samping, yaitu dengan mengalir sesuai dengan prinsip fungsionaldiantara orang-orang yang sama didalam suatu organisasi. Komunikasi ini bertujuan untukkoordinasi tugas, melakukan pemecahan masalah, berbagi informasi, dan resolusi konflik. KESIMPULAN Human relation juga diartikan menjadi hubungan antar manusia. Tetapi, sifat hubungansesama manusia disini tidak hanya berkomunikasi biasa seperti menyampaikan pesan dariorang lain ke orang lain. Namun hubungan yang dimaskud dalam hal ini yaitu hubunganantara orang-orang yang berkomunikasi dimana mengandung unsur kejiwaaan yangmendalam. Dalam berorganisasi tentunya harus terjalin komunikasi dengan anggota-anggotayang lain dengan tujuan untuk mencapai keinginan bersama. Komunikasi organisasi yaituproses penyampaian pesan, informasi, gagasan yang ada di organisasi dan proses penerimaanpesan di dalam kelompok suatu organisasi. Suatu organisasi akan dikatakan berjalan lancarjika memiliki komunikasi yang baik, sebaliknya suatu organisasi tidak akan berjalan lancarjika tidak memiliki komunikasi yang baik. Di dalam komunikasi organsasi terdapatkomunikasi informal dan formal, serta komunikasi vertikal dan komunikasi vertikal merupakan komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas ataukomunikasi dari pimpinan organisasi ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan organisasisecara timbal balik Human relation dalam komunikasi organisasi yaitu salah satu cara untukmembangun suasana yang lebih dekat dengan individu yang lain atau kelompok untukmencapai sebuah tujuan organisasi. DAFTAR PUSTAKA Azizah, N., & Fauzany, R. 2021. HUBUNGAN KOMUNIKASI INFORMAL DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT DAERAH PROPINSI JAWABARAT. JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA, 502.Dani, A. K. 2016. Hubungan Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi dengan Manajemen Konflik pada Guru di Sekolah Islam Bunga Bangsa Samarinda. Jurnal IlmuKomunikasi Universitas Mulawarman, 42.Effendy, O. U. 1993. Human relations dan public relations. Mandar R. 2018. Human Relation Dalam Menciptakan Keberhasilan Kinerja yang Efisien. Jurnal Ilmiah Syi’ar, 132, 35– C. 2005. Hakikat komunikasi organisasi. Program Studi Management Universitas Pendidikan B. N. 2013. Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi dalam Meningkatkan KesuksesanSparkle Organizer. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 31.Murniarti, E. 2019. ORGANISASI FORMAL, ALIRAN KOMUNIKASI FORMAL DALAM ORGANISASI, ORGANISASI INFORMAL, DAN PERAN KOMUNIKASI INFORMAL. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia D. S. 2019. Komunikasi organisasi pendidikan islam. At-Ta’dib Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam, 127– J. W. S. 2015. Urgensi human relation bagi organisasi. Studi Multidisipliner Jurnal Kajian Keislaman, 21, 130– N., Tengah, A., & Saidpudin, W. 2018. Penggunaan Whatsapp Sebagai Alat Komunikasi Formal dalam Organisasi Satu Tinjauan Awal. Proceeding of the 5th International Conference on Management and S. 2005. Komunikasi formal dan pengambilan keputusan. Pengantar Manajemen Organisasi, 14, 1– T. A., & DeLozier, M. W. 1986. Promotion management and marketing communications. Dryden Press. Sudarwati, S., & Prasaja, Y. B. A. 2015. KALIMAT EFEKTIF DALAM KOMUNIKASI FORMAL. PARAFRASE Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan, 1501.Sugiarto, A., Priyowidodo, G., & Indrayani, I. I. 2018. Iklim komunikasi organisasi di PT. Starindo Anugerah Abadi Surabaya. Jurnal E-Komunikasi, 62.Sulaiman, A. I. 2013. Model komunikasi formal dan informal dalam proses kegiatan pemberdayaan masyarakat. Jurnal Penelitian Komunikasi, 162, 173– D. S. 2013. Downward Communication di PT. Commonwealth Life Cabang Surabaya. Jurnal E-Komunikasi, 12.Swandhana, H. 2017. Peranan Komunikasi Horizontal Dalam Peningkatan Kinerja Pada Prime Sauce. PERFORMA Jurnal Manajemen Dan Start-Up Bisnis, 22, 228– D. S. 2018. Pola Komunikasi Organisasi Komunikasi Vertikal Pada Cv. Kios Cetak Utama Surabaya. Metacommunication, 31, 1– I. 2001. Ilmu komunikasi teori dan praktek. Yogyakarta R. 2012. Peran komunikasi dalam organisasi. Jurnal STIE Semarang, 4, A. 2008. Human Relation Dalam Perspektif Islam. HUNAFA Jurnal Studia Islamika, 52, 189–200. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Komunikasi adalah proses dimana informasi dan pemahaman ditransfer antara pengirim dan penerima, seperti antara pemimpin dan karyawan, instruktur dan siswa, atau pelatih dan memindai lingkungan mereka untuk mengetahui pentingnya informasi tertulis dan pribadi, mengumpulkan fakta, data, dan ide, yang pada gilirannya dikirim ke bawahan dan orang lain yang dapat menggunakannya. Seorang manajer kemudian menerima pesan dan umpan balik bawahan untuk memeriksa pemahaman dan menentukan apakah akan mengubah pesan untuk akurasi. Manajer memiliki tanggung jawab komunikasi yang besar dalam mengarahkan dan mengendalikan suatu satu kunci komunikasi yang efektif adalah memilih saluran yang tepat untuk menyampaikan pesan. Saluran adalah media di mana pesan komunikasi dibawa dari pengirim ke penerima. Seorang pemimpin dapat membahas masalah tatap muka, menggunakan telepon, menulis memo atau surat, menggunakan e-mail, mengirim pesan teks, memposting pesan di blog atau halaman Web, atau memasukkan item ke dalam buletin, tergantung pada sifat pesan. Para pemimpin tidak hanya berkomunikasi dengan kata-kata. Pemimpin diawasi, dan penampilan, perilaku, tindakan, dan sikap mereka adalah pesan simbolis kepada orang lain. Komunikasi nonverbal, yaitu, pesan yang dikirimkan melalui tindakan, perilaku, ekspresi wajah, dan nada suara, menyumbang lebih dari setengah dari seluruh pesan yang diterima dalam perjumpaan pribadi. Salah satu cara pemimpin secara nonverbal mengkomunikasikan nilai umpan balik adalah dengan mempraktikkan manajemen dengan berkeliaran MBWA .MBWA berarti bahwa pemimpin meninggalkan kantor mereka dan berbicara langsung kepada karyawan saat mereka bekerja. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Abstract Gaya Komunikasi Pemimpin dan Motivasi Kinerja menjadi penting peranannya dalam meningkatkan Kinerja Pegawai, namun fakta menunjukkan perbedaan yaitu terjadi ketimpangan dari ketiganya, sehingga semuanya menjadi tidak jelas. Jenis penelitian terpilih metode kualitatif, dengan jenis data primer data utama dan didukung data sekunder, teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian meliputi peneliti, interview guide, recorder, kamera dan field note. Teknik dalam menentukan informan menggunakan snowball sampling. Analisa data digunakan reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik triangulasi digunakan untuk menguji keabsahan data. Hasil penelitian gaya komunikasi pemimpin berbentuk The Controlling style, ditandai dengan adanya maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pemikiran dan tanggapan orang lain, dikenal sebagai komunikasi satu dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Sedangkan motivasi kerja pegawai kurang baik. Faktor pendukung meliputi motivasi kerja yang lahir dari internal pegawai, tingkat pendidikan dan pengalaman pegawai, komunikasi antar pegawai yang berjalan dengan baik, lingkungan kerja yang nyaman, sarana dan pra-sarana yang memadai dan tingginya partisipasi dari masyarakat. Faktor penghambat ialah gaya komunikasi pemimpin yang kurang efektif dan adanya gap antara lurah dan pegawai. Maka menimbulkan dampak ; koordinasi antara pimpinan dan bawahan tidak berlangsung dengan baik, hubungan antara pimpinan dan bawahan menjadi kurang harmonis. Kata Kunci Gaya Komunikasi Pemimpin, Motivasi Kerja
hubungan antara pimpinan dan bawahan disebut komunikasi